MODEL, METODE,
DAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pendidkan IPA SD
Dosen
Pengampu : Henry Januar Saputra, S.Pd.,M.Pd
Disusun
oleh :
1.
Ratih Endraswari 3G (12120338)
2.
Hidayatul Azizah C.S 3G (12120347)
3.
Nining Rianawati 3G (12120353)
PENDIDIKAN
GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS
ILMU PENDIDIKAN
IKIP PGRI
SEMARANG
2013
A.
Model Pembelajaran
1. Model Pembelajaran Talking Stick
Talking stick (tongkat berbicara) adalah metode yang pada mulanya digunakan oleh
penduduk asli Amerika untuk mengajak semua orang berbicara atau menyampaikan
pendapatnya dalam suatu forum, menurut Carol Locust. Model
pembelajaran Talking Stick berkembang dari penelitian belajar
kooperatif oleh Slavin Pada tahun 1995. Model ini merupakan
suatu cara yang efektif untuk melaksanakan pembelajaran yang mampu
mengaktifkan siswa. Dalam model pembelajaran ini siswa dituntut
mandiri sehingga tidak bergantung pada siswa yang lainnya. Sehingga siswa harus
mampu bertanggung jawab terhadap diri sendiri dan siswa juga harus percaya diri
dan yakin dalam menyelesaikan masalah.
Model pembelajaran talking stick termasuk salah satu model pembelajaran kooperatif yang dilakukan dengan bantuan tongkat, siapa yang memegang tongkat wajib menjawab pertanyaan dari guru setelah siswa mempelajari materi pokoknya. Pembelajaran talking stick sangat cocok diterapkan bagi siswa SD, SMP, dan SMA. Selain melatih berbicara, pembelajaran ini akan menciptakan suasana yang menyenangkan dan membuat siswa aktif.
Model pembelajaran talking stick termasuk salah satu model pembelajaran kooperatif yang dilakukan dengan bantuan tongkat, siapa yang memegang tongkat wajib menjawab pertanyaan dari guru setelah siswa mempelajari materi pokoknya. Pembelajaran talking stick sangat cocok diterapkan bagi siswa SD, SMP, dan SMA. Selain melatih berbicara, pembelajaran ini akan menciptakan suasana yang menyenangkan dan membuat siswa aktif.
Dalam penerapan model pembelajaran Kooperatif Tipe
Talking Stik ini, guru membagi kelas menjadi kelompok-kelompok dengan anggota 5
atau 6 orang yang heterogen. Kelompok dibentuk dengan mempertimbangkan
keakraban, persahabatan atau minat, yang dalam topik selanjutnya menyiapkan dan
mempersentasekan laporannya kepada seluruh kelas.
Adapun langkah-langkah pembelajaran Talking Stick adalah sebagai berikut:
1). Guru menyiapkan tongkat.
2). Guru menyampaikan materi pokok yang akan dipelajari, kemudian memberikan kesempatan kepada siswa untuk membaca dan mempelajari materi.
3). Setelah selesai, guru menyuruh siswa membuka materi/buku pelajaran dan mempelajarinya, kemudian siswa menutup bukunya.
1). Guru menyiapkan tongkat.
2). Guru menyampaikan materi pokok yang akan dipelajari, kemudian memberikan kesempatan kepada siswa untuk membaca dan mempelajari materi.
3). Setelah selesai, guru menyuruh siswa membuka materi/buku pelajaran dan mempelajarinya, kemudian siswa menutup bukunya.
4). Guru mengambil tongkat dan memberikan kepada siswa, setelah itu guru
memberikan pertanyaan dan siswa yang memegang tongkat tersebut harus
menjawabnya, demikian seterusnya sampai sebagian besar siswa mendapat bagian
untuk menjawab setiap pertanyaan dari guru.
5). Guru memberikan kesimpulan.
6). Evaluasi.
7). Penutup.
(Tatag Yuli Eko Siswoyo, 2009:17)
Berdasarkan penjelasan di atas dapat diketahui kelebihan dan kekurangan dari model pembelajaran Talking Stick.
5). Guru memberikan kesimpulan.
6). Evaluasi.
7). Penutup.
(Tatag Yuli Eko Siswoyo, 2009:17)
Berdasarkan penjelasan di atas dapat diketahui kelebihan dan kekurangan dari model pembelajaran Talking Stick.
Kelebihan dari model pembelajaran Talking Stick adalah sebagai berikut:
(a). Siswa terlibat langsung dalam kegiatan belajar
(b). Terdapat interaksi antara guru dan siswa
(c). Siswa menjadi lebih mandiri
(d). Kegiatan belajar lebih menyenangkan
(a). Siswa terlibat langsung dalam kegiatan belajar
(b). Terdapat interaksi antara guru dan siswa
(c). Siswa menjadi lebih mandiri
(d). Kegiatan belajar lebih menyenangkan
Adapun kekurangan dari model pembelajaran Talking Stick adalah sebagai
berikut:
(a). Siswa cenderung individu
(b). Materi yang diserap kurang
(c). Siswa yang pandai lebih mudah menerima materi sedangkan siswa yang kurang pandai kesulitan menerima materi
(d). Guru kesulitan melakukan pengawasan
(e). Ketenangan kelas kurang terjaga
(a). Siswa cenderung individu
(b). Materi yang diserap kurang
(c). Siswa yang pandai lebih mudah menerima materi sedangkan siswa yang kurang pandai kesulitan menerima materi
(d). Guru kesulitan melakukan pengawasan
(e). Ketenangan kelas kurang terjaga
2. Model Pembelajaran Artikulasi
Model
pembelajaran Artikulasi merupakan model yang prosesnya seperti pesan berantai,
artinya apa yang telah diberikan Guru, seorang siswa wajib meneruskan
menjelaskannya pada siswa lain (pasangan kelompoknya). Di sinilah keunikan
model pembelajaran ini. Siswa dituntut untuk bisa berperan sebagai ‘penerima
pesan’ sekaligus berperan sebagai ‘penyampai pesan.’
Model
pembelajaran artikulasi merupakan model pembelajaran yang menuntut siswa aktif
dalam pembelajaran dimana siswa dibentuk menjadi kelompok kecil yang
masing-masing siswa dalam kelompok tersebut mempunyai tugas mewawancarai teman
kelompoknya tentang materi yang baru dibahas. Konsep pemahaman sangat
diperlukan dalam mode pembelajaran ini.
Langkah-langkah Model Pembelajaran Artikulasi :
1. Guru
menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai.
2. Guru menyajikan materi sebagaimana biasa.
3. Untuk mengetahui daya serap siswa, bentuklah kelompok berpasangan dua orang.
4. Menugaskan salah satu siswa dari pasangan itu menceritakan materi yang baru diterima dari guru dan pasangannya mendengar sambil membuat catatan-catatan kecil, kemudian berganti peran. Begitu juga kelompok lainnya.
5. Menugaskan siswa secara bergiliran/diacak menyampaikan hasil wawancaranya dengan teman pasangannya sampai sebagian siswa sudah menyampaikan hasil wawancaranya.
6. Guru mengulangi/menjelaskan kembali materi yang sekiranya belum dipahami siswa.
7. Kesimpulan/penutup.
Kelemahannya Pembelajaran Artikulasi :
a. Untuk mata pelajaran tertentu
b. Waktu yang dibutuhkan banyak
c. Materi yang didapat sedikit
d. Banyak kelompok yang melapor dan perlu dimonitor
e. Lebih sedikit ide yang muncul
f. Jika ada perselisihan tidak ada penengah
Kelebihannya Pembelajaran Artikulasi:
a. Semua siswa terlibat (mendapat peran)
b. Melatih kesiapan siswa
c. Melatih daya serap pemahaman dari orang lain
d. Cocok untuk tugas sederhana
e. Interaksi lebih mudah
f. Lebih mudah dan cepat membentuknya
g. Meningkatkan partisipasi anak
2. Guru menyajikan materi sebagaimana biasa.
3. Untuk mengetahui daya serap siswa, bentuklah kelompok berpasangan dua orang.
4. Menugaskan salah satu siswa dari pasangan itu menceritakan materi yang baru diterima dari guru dan pasangannya mendengar sambil membuat catatan-catatan kecil, kemudian berganti peran. Begitu juga kelompok lainnya.
5. Menugaskan siswa secara bergiliran/diacak menyampaikan hasil wawancaranya dengan teman pasangannya sampai sebagian siswa sudah menyampaikan hasil wawancaranya.
6. Guru mengulangi/menjelaskan kembali materi yang sekiranya belum dipahami siswa.
7. Kesimpulan/penutup.
Kelemahannya Pembelajaran Artikulasi :
a. Untuk mata pelajaran tertentu
b. Waktu yang dibutuhkan banyak
c. Materi yang didapat sedikit
d. Banyak kelompok yang melapor dan perlu dimonitor
e. Lebih sedikit ide yang muncul
f. Jika ada perselisihan tidak ada penengah
Kelebihannya Pembelajaran Artikulasi:
a. Semua siswa terlibat (mendapat peran)
b. Melatih kesiapan siswa
c. Melatih daya serap pemahaman dari orang lain
d. Cocok untuk tugas sederhana
e. Interaksi lebih mudah
f. Lebih mudah dan cepat membentuknya
g. Meningkatkan partisipasi anak
3. Model Pembelajaran Make A Match
Teknik metode pembelajaran make a match atau mencari pasangan dikembangkan
oleh Lorna Curran (1994). Salah satu keunggulan tehnik ini adalah siswa mencari
pasangan sambil belajar mengenai suatu konsep atau topik dalam suasana yang
menyenangkan.
Adapun langkah-langkahnya adalah:
1) Guru membuat
potongan-potongan kertas sejumlah peserta didikyang ada di dalam kelas.
2) Guru membagi jumlah
kertas-kertas tersebut menjadi dua bagianyang sama.
3) Guru menulis pertanyaan
tentang materi yang telah diberikansebelumnya pada setengah bagian kertas yang
telah disiapkan.Setiap kertas berisi satu pertanyaan.
4) Pada sebagian kertas yang
lain,guru menulis jawaban daripertanyaan-pertanyaan yang tadi dibuat.
5) Kemudian guru mengocok
semua kertas sehingga akan tercampurantara soal dan jawaban.
6) Guru memberi setiap
peserta didik satu kertas. Setelah itu gurumenjelaskan bahwa ini adalah
aktivitas yang dilakukanberpasangan. Setengah peserta didik akan mendapatkan
soal dansetengah yang lain akan mendapatkan jawaban.
7) Minta peserta didik untuk
menemukan pasangan mereka. Jika adayang sudah menemukan pasangan, minta mereka
untuk dudukberdekatan. Terangkan juga agar mereka tidak memberitahu materiyang
mereka dapatkan kepada teman yang lain.
8) Setelah semua peserta
didik menemukan pasangan dan dudukberdekatan, minta setiap pasangan secara
bergantian untukmembacakan soal yang diperoleh dengan keras kepada teman
yanglain. Selanjutnya soal tersebut dijawab oleh pasangan yang lain.
9) Terakhir membuat klarifikasi
dan kesimpulan serta evaluasi
4. Model Mind Mapping
Mind mapping
atau peta pikiran adalah suatu tekhnik pembuatan catatan-catatan yang dapat
digunakan pada situasi, kondisi tertentu, seperti dalam pembuatan perencanaan,
penyelesaian masalah, membuat ringkasan, membuat struktur, pengumpulan ide-ide,
untuk membuat catatan, kuliah, rapat, debat dan wawancara.
Langkah-langkah
pembelajarannya :
1. Guru menyampaikan kompetensi yang
ingin dicapai.
2. Guru menyajikan materi sebagaimana biasa.
3. Untuk mengetahui daya serap siswa,
bentuklah kelompok berpasangan dua orang.
4. Menugaskan salah satu siswa dari
pasangan itu menceritakan materi yang baru diterima dari guru dan pasangannya
mendengar sambil membuat catatan-catatan kecil, kemudian berganti peran. Begitu
juga kelompok lainnya.
5. Menugaskan siswa secara
bergiliran/diacak menyampaikan hasil wawancaranya dengan teman pasangannya.
Sampai sebagian siswa sudah menyampaikan hasil wawancaranya.
6. Guru mengulangi/menjelaskan kembali
materi yang kiranya belum dipahami siswa.
7. Kesimpulan/penutup.
1. Kelebihan model mind mapping :
Melihat gambaran besar suatu
persoalan sekaligus melihat informasi secara detail
Mengingat informasi yang kompleks
lebih mudah. Informasi tersebut telah dikelompokkan sesuai dengan cara
seseorang mengingat termasuk hubungannya dengan subjek yang sama atau berbeda.
Mengatasi informasi yang membludak
karena telah ditata dan dikelompokkan sedemikan rupa. Secara mental hal ini
juga membuat seseorang lebih terorganisir dan runtut dalam memahami sebuah
persoalan.
Mind map mampu meningkatkan
kemampuan seseorang dalam berimajinasi, mengingat, berkonsentrasi, membuat
catatan, meningkatkan minat sekaligus mampu menyelesaikan persoalan.
Mind maping dapat merangsang sisi
kreatif seseorang lewat penggunakan garis lengkung, warna dan gambar. Ini
membuat sebuah catatan sekaligus menjadi karya seni yang indah. Secara mental
akan memudahkan kita untuk mengingatnya.
Mind maping membantu seseorang
membuat catatan yang menarik dalam waktu singkat.
2. Kekurangan model mind mapping :
Hanya siswa yang aktif yang terlibat
Tidak sepenuhnya murid yang belajar
Jumlah detail informasi tidak dapat
dimasukkan
5. Model
Examples Non Examples
Examples Non
Examples adalah metode belajar yang menggunakan contoh-contoh. Contoh-contoh
dapat dari kasus / gambar yang relevan dengan KD.
Langkah-langkah dalam penerapan model pembelajaran example
non example
1. Guru mempersiapkan gambar-gambar sesuai dengan tujuan pembelajaran.
2. Guru menempelkan gambar di papan atau ditayangkan lewat OHP.
3. Guru memberi petunjuk dan memberi kesempatan kepada siswa untuk memperhatikan / menganalisa gambar.
4. Melalui diskusi kelompok 2-3 orang siswa, hasil diskusi dari analisa gambar tersebut dicatat pada kertas.
5. Tiap kelompok diberi kesempatan membacakan hasil diskusinya.
6. Mulai dari komentar / hasil diskusi siswa, guru mulai menjelaskan materi sesuai tujuan yang ingin dicapai.
7. Kesimpulan.
1. Guru mempersiapkan gambar-gambar sesuai dengan tujuan pembelajaran.
2. Guru menempelkan gambar di papan atau ditayangkan lewat OHP.
3. Guru memberi petunjuk dan memberi kesempatan kepada siswa untuk memperhatikan / menganalisa gambar.
4. Melalui diskusi kelompok 2-3 orang siswa, hasil diskusi dari analisa gambar tersebut dicatat pada kertas.
5. Tiap kelompok diberi kesempatan membacakan hasil diskusinya.
6. Mulai dari komentar / hasil diskusi siswa, guru mulai menjelaskan materi sesuai tujuan yang ingin dicapai.
7. Kesimpulan.
1. Kelebihan model example non example
:
Siswa lebih kritis dalam menganalisa
gambar.
Siswa mengetahui aplikasi dari
materi berupa contoh gambar.
Siswa diberi kesempatan untuk
mengemukakan pendapatnya.
2. Kekurangan model example non example
:
Tidak semua materi dapat disajikan
dalam bentuk gambar.
Memakan waktu yang lama.
6. Model
Numbered Heads Together
Numbered
Heads Together adalah suatu metode belajar dimana setiap siswa diberi nomor
kemudian dibuat suatu kelompok kemudian secara acak guru memanggil nomor dari
siswa.
Langkah-langkah Model
Pembelajaran Numbered Head Together
Kagan (dalam Nurhadi 2004:66) langkah-langkah pembelajaran kooperatif
tipe Numbered Head Together adalah:
1) Penomoran (Numbering): guru membagi para siswa menjadi beberapa
kelompok atau tim yang beranggotakan 4 hingga 6 siswa dan memberi nomor
sehingga tiap siswa dalam tim memiliki nomor berbeda,
2) Pengajuan Pertanyaan (Quenstioning): guru mengajukan suatu pertanyaan
kepada para siswa,
3) Berfikir Bersama (Head Together): para siswa berfikir bersama untuk
menggambarkan dan meyakinkan bahwa tiap orang mengetahui jawaban tersebut,
4) Pemberian Jawaban (Answering): guru menyebut satu nomor dan para siswa
dari tiap kelompok dengan nomor sama mengangkat tangan dan menyiapkan jawaban
untuk seluruh kelas.
1. Kelebihan numbered heads together :
Setiap siswa menjadi siap semua.
Dapat melakukan diskusi dengan
sungguh-sungguh.
Siswa yang pandai dapat mengajari
siswa yang kurang pandai.
2. Kekurangan numbered heads together :
Kemungkinan nomor yang dipanggil,
dipanggil lagi oleh guru.
Tidak semua anggota kelompok
dipanggil oleh guru
7. Model
Picture and Picture
Picture and
Picture adalah suatu metode belajar yang menggunakan gambar dan dipasangkan /
diurutkan menjadi urutan logis.
Langkah-langkah :
1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai.
2. Menyajikan materi sebagai pengantar
3. Guru menunjukkan/memperlihatkan gambar-gambar yang
berkaitan dengan materi.
4. Guru menunjuk/memanggil siswa secara bergantian
untuk memasang/mengurutkan gambar-gambar menjadi urutan yang logis.
5. Guru menanyakan alasan/dasar pemikiran dari
urutan gambar tersebut.
6. Dari alasan/urutan gambar tersebut, guru mulai
menanamkan konsep atau materi, sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai.
7. Siswa diajak untuk menyimpulkan/merangkum materi
yang baru saja diterimanya.
1. Kelebihan model picture and picture :
Guru lebih mengetahui kemampuan masing-masing
siswa.
Melatih berpikir logis dan
sistematis.
2. Kekurangan model picture and picture
:
Memakan banyak waktu.
Banyak siswa yang pasif.
B.
Metode Pembelajaran
1.
Metode Pembelajaran Resitasi
Metode Pembelajaran Resitasi adalah suatu metode pengajaran dengan
mengharuskan siswa membuat resume dengan kalimat sendiri.
Kelebihan Metode Resitasi
a. Pengetahuan yang diperoleh peserta
didik dari hasil belajar sendiri akan dapat diingat lebih lama.
b. Peserta didik memiliki peluang untuk meningkatkan keberanian, inisiatif, bertanggung jawab dan mandiri.
b. Peserta didik memiliki peluang untuk meningkatkan keberanian, inisiatif, bertanggung jawab dan mandiri.
Kelemahan Metode Resitasi
a.
Kadang kala peserta didik melakukan penipuan yakni
peserta didik hanya meniru hasil pekerjaan orang lain tanpa mau bersusah payah
mengerjakan sendiri.
b.
Kadang kala tugas dikerjakan oleh orang lain tanpa
pengawasan.
c.
Sukar memberikan tugas yang memenuhi perbedaan
individual.
2.
Metode Ceramah (Preaching Method)
Metode ceramah yaitu sebuah metode mengajar dengan menyampaikan informasi
dan pengetahuan saecara lisan kepada sejumlah siswa yang pada umumnya mengikuti
secara pasif. Muhibbin Syah, (2000). Metode ceramah dapat dikatakan sebagai
satu-satunya metode yang paling ekonomis untuk menyampaikan informasi, dan
paling efektif dalam mengatasi kelangkaan literatur atau rujukan yang sesuai
dengan jangkauan daya beli dan paham siswa.
Beberapa kelemahan metode ceramah adalah :
a. Membuat siswa pasif
b. Mengandung unsur paksaan kepada siswa
c. Mengandung daya kritis siswa ( Daradjat, 1985)
d. Anak didik yang lebih tanggap dari visi visual akan menjadi rugi dan anak didik yang lebih tanggap auditifnya dapat lebih besar menerimanya.
e. Sukar mengontrol sejauhmana pemerolehan belajar anak didik.
f. Kegiatan pengajaran menjadi verbalisme (pengertian kata-kata).
g. Bila terlalu lama membosankan.(Syaiful Bahri Djamarah, 2000)
a. Membuat siswa pasif
b. Mengandung unsur paksaan kepada siswa
c. Mengandung daya kritis siswa ( Daradjat, 1985)
d. Anak didik yang lebih tanggap dari visi visual akan menjadi rugi dan anak didik yang lebih tanggap auditifnya dapat lebih besar menerimanya.
e. Sukar mengontrol sejauhmana pemerolehan belajar anak didik.
f. Kegiatan pengajaran menjadi verbalisme (pengertian kata-kata).
g. Bila terlalu lama membosankan.(Syaiful Bahri Djamarah, 2000)
Beberapa kelebihan metode ceramah adalah :
a. Guru mudah menguasai kelas.
b. Guru mudah menerangkan bahan pelajaran berjumlah besar
c. Dapat diikuti anak didik dalam jumlah besar.
d. Mudah dilaksanakan (Syaiful Bahri Djamarah, 2000)
3. Metode diskusi ( Discussion method )
Muhibbin Syah ( 2000 ), mendefinisikan bahwa metode diskusi adalah metode
mengajar yang sangat erat hubungannya dengan memecahkan masalah (problem
solving). Metode ini lazim juga disebut sebagai diskusi kelompok (group
discussion) dan resitasi bersama ( socialized recitation ).
Metode diskusi diaplikasikan dalam proses belajar mengajar untuk :
a. Mendorong siswa berpikir kritis.
b. Mendorong siswa mengekspresikan pendapatnya secara bebas.
c. Mendorong siswa menyumbangkan buah pikirnya untuk memcahkan masalah bersama.
d. Mengambil satu alternatif jawaban atau beberapa alternatif jawaban untuk memecahkan masalah berdsarkan pertimbangan yang seksama.
a. Mendorong siswa berpikir kritis.
b. Mendorong siswa mengekspresikan pendapatnya secara bebas.
c. Mendorong siswa menyumbangkan buah pikirnya untuk memcahkan masalah bersama.
d. Mengambil satu alternatif jawaban atau beberapa alternatif jawaban untuk memecahkan masalah berdsarkan pertimbangan yang seksama.
Kelebihan metode diskusi sebagai berikut :
a. Menyadarkan anak didik bahwa masalah dapat dipecahkan dengan berbagai jalan
b. Menyadarkan ank didik bahwa dengan berdiskusi mereka saling mengemukakan pendapat secara konstruktif sehingga dapat diperoleh keputusan yang lebih baik.
c. Membiasakan anak didik untuk mendengarkan pendapat orang lain sekalipun berbeda dengan pendapatnya dan membiasakan bersikap toleransi. (Syaiful Bahri Djamarah, 2000)
a. Menyadarkan anak didik bahwa masalah dapat dipecahkan dengan berbagai jalan
b. Menyadarkan ank didik bahwa dengan berdiskusi mereka saling mengemukakan pendapat secara konstruktif sehingga dapat diperoleh keputusan yang lebih baik.
c. Membiasakan anak didik untuk mendengarkan pendapat orang lain sekalipun berbeda dengan pendapatnya dan membiasakan bersikap toleransi. (Syaiful Bahri Djamarah, 2000)
Kelemahan metode diskusi sebagai berikut :
a. tidak dapat dipakai dalam kelompok yang besar.
b. Peserta diskusi mendapat informasi yang terbatas.
c. Dapat dikuasai oleh orang-orang yang suka berbicara.
d. Biasanya orang menghendaki pendekatan yang lebih formal (Syaiful Bahri Djamarah, 2000)
4. Metode demontrasi ( Demonstration method )
Metode demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara memperagakan barang,
kejadian, aturan, dan urutan melakukan suatu kegiatan, baik secara langsung
maupun melalui penggunaan media pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan
atau materi yang sedang disajikan. Muhibbin Syah ( 2000).
Metode demonstrasi adalah metode yang digunakan untuk memperlihatkan
sesuatu proses atau cara kerja suatu benda yang berkenaan dengan bahan
pelajaran. Syaiful Bahri Djamarah, ( 2000).
Manfaat psikologis pedagogis dari metode demonstrasi adalah :
a. Perhatian siswa dapat lebih dipusatkan .
b. Proses belajar siswa lebih terarah pada materi yang sedang dipelajari.
c. Pengalaman dan kesan sebagai hasil pembelajaran lebih melekat dalam diri siswa (Daradjat, 1985)
a. Perhatian siswa dapat lebih dipusatkan .
b. Proses belajar siswa lebih terarah pada materi yang sedang dipelajari.
c. Pengalaman dan kesan sebagai hasil pembelajaran lebih melekat dalam diri siswa (Daradjat, 1985)
Kelebihan metode demonstrasi sebagai berikut :
a. Membantu anak didik memahami dengan jelas jalannya suatu proses atu kerja suatu benda.
b. Memudahkan berbagai jenis penjelasan .
c. Kesalahan-kesalahan yeng terjadi dari hasil ceramah dapat diperbaiki melaui pengamatan dan contoh konkret, drngan menghadirkan obyek sebenarnya (Syaiful Bahri Djamarah, 2000).
Kelemahan metode demonstrasi sebagai berikut :
a. Anak didik terkadang sukar melihat dengan jelas benda yang akan dipertunjukkan.
b. Tidak semua benda dapat didemonstrasikan
c. Sukar dimengerti bila didemonstrasikan oleh guru yang kurang menguasai apa yang didemonstrasikan (Syaiful Bahri Djamarah, 2000).
a. Membantu anak didik memahami dengan jelas jalannya suatu proses atu kerja suatu benda.
b. Memudahkan berbagai jenis penjelasan .
c. Kesalahan-kesalahan yeng terjadi dari hasil ceramah dapat diperbaiki melaui pengamatan dan contoh konkret, drngan menghadirkan obyek sebenarnya (Syaiful Bahri Djamarah, 2000).
Kelemahan metode demonstrasi sebagai berikut :
a. Anak didik terkadang sukar melihat dengan jelas benda yang akan dipertunjukkan.
b. Tidak semua benda dapat didemonstrasikan
c. Sukar dimengerti bila didemonstrasikan oleh guru yang kurang menguasai apa yang didemonstrasikan (Syaiful Bahri Djamarah, 2000).
5. Metode percobaan ( Experimental
method )
Metode percobaan adalah metode pemberian kesempatan kepada anak didik
perorangan atau kelompok, untuk dilatih melakukan suatu proses atau percobaan. Syaiful
Bahri Djamarah, (2000)
Kelebihan metode percobaan sebagai berikut :
a. Metode ini dapat membuat anak didik lebih percaya atas kebenaran atau kesimpulan berdasarkan percobaannya sendiri daripada hanya menerima kata guru atau buku.
b. Anak didik dapat mengembangkan sikap untuk mengadakan studi eksplorasi (menjelajahi) tentang ilmu dan teknologi.
c. Dengan metode ini akan terbina manusia yang dapat membawa terobosan-terobosan baru dengan penemuan sebagai hasil percobaan yang diharapkan dapat bermanfaat bagi kesejahteraan hidup manusia.
Kekurangan metode percobaan sebagai berikut :
a. Tidak cukupnya alat-alat mengakibatkan tidak setiap anak didik berkesempatan mengadakan ekperimen.
b. Jika eksperimen memerlukan jangka waktu yang lama, anak didik harus menanti untuk melanjutkan pelajaran.
c. Metode ini lebih sesuai untuk menyajikan bidang-bidang ilmu dan teknologi.
6. Metode Karya Wisata
Metode karya wisata adalah suatu metode mengajar yang dirancang terlebih
dahulu oleh pendidik dan diharapkan siswa membuat laporan dan didiskusikan
bersama dengan peserta didik yang lain serta didampingi oleh pendidik, yang
kemudian dibukukan.
Kelebihan metode karyawisata sebagai berikut :
a. Karyawisata menerapkan prinsip pengajaran modern yang memanfaatkan lingkungan nyata dalam pengajaran.
b. Membuat bahan yang dipelajari di sekolah menjadi lebih relevan dengan kenyataan dan kebutuhan yang ada di masyarakat.
c. Pengajaran dapat lebih merangsang kreativitas anak.
Kekurangan metode karyawisata sebagai berikut :
a. Memerlukan persiapan yang melibatkan banyak pihak.
b. Memerlukan perencanaan dengan persiapan yang matang.
c. Dalam karyawisata sering unsur rekreasi menjadi prioritas daripada tujuan utama, sedangkan unsur studinya terabaikan.
d. Memerlukan pengawasan yang lebih ketat terhadap setiap gerak-gerik anak didik di lapangan.
e. Biayanya cukup mahal.
f. Memerlukan tanggung jawab guru dan sekolah atas kelancaran karyawisata dan keselamatan anak didik, terutama karyawisata jangka panjang dan jauh.
a. Karyawisata menerapkan prinsip pengajaran modern yang memanfaatkan lingkungan nyata dalam pengajaran.
b. Membuat bahan yang dipelajari di sekolah menjadi lebih relevan dengan kenyataan dan kebutuhan yang ada di masyarakat.
c. Pengajaran dapat lebih merangsang kreativitas anak.
Kekurangan metode karyawisata sebagai berikut :
a. Memerlukan persiapan yang melibatkan banyak pihak.
b. Memerlukan perencanaan dengan persiapan yang matang.
c. Dalam karyawisata sering unsur rekreasi menjadi prioritas daripada tujuan utama, sedangkan unsur studinya terabaikan.
d. Memerlukan pengawasan yang lebih ketat terhadap setiap gerak-gerik anak didik di lapangan.
e. Biayanya cukup mahal.
f. Memerlukan tanggung jawab guru dan sekolah atas kelancaran karyawisata dan keselamatan anak didik, terutama karyawisata jangka panjang dan jauh.
7. Metode latihan keterampilan ( Drill
method )
Metode latihan keterampilan adalah suatu metode mengajar , dimana siswa
diajak ke tempat latihan keterampilan untuk melihat bagaimana cara membuat
sesuatu, bagaimana cara menggunakannya, untuk apa dibuat, apa manfaatnya dan
sebagainya. Contoh latihan keterampilan membuat tas dari
mute/pernik-pernik.
Kelebihan metode latihan
keterampilan sebagai berikut :
a. Dapat untuk memperoleh kecakapan motoris, seperti menulis, melafalkan huruf, membuat dan menggunakan alat-alat.
b. Dapat untuk memperoleh kecakapan mental, seperti dalam perkalian, penjumlahan, pengurangan, pembagian, tanda-tanda/simbol, dan sebagainya.
c. Dapat membentuk kebiasaan dan menambah ketepatan dan kecepatan pelaksanaan.
Kekurangan metode latihan keterampilan sebagai berikut :
a. Menghambat bakat dan inisiatif anak didik karena anak didik lebih banyak dibawa kepada penyesuaian dan diarahkan kepada jauh dari pengertian.
b. Menimbulkan penyesuaian secara statis kepada lingkungan.
c. Kadang-kadang latihan tyang dilaksanakan secara berulang-ulang merupakan hal yang monoton dan mudah membosankan.
d. Dapat menimbulkan verbalisme.
a. Dapat untuk memperoleh kecakapan motoris, seperti menulis, melafalkan huruf, membuat dan menggunakan alat-alat.
b. Dapat untuk memperoleh kecakapan mental, seperti dalam perkalian, penjumlahan, pengurangan, pembagian, tanda-tanda/simbol, dan sebagainya.
c. Dapat membentuk kebiasaan dan menambah ketepatan dan kecepatan pelaksanaan.
Kekurangan metode latihan keterampilan sebagai berikut :
a. Menghambat bakat dan inisiatif anak didik karena anak didik lebih banyak dibawa kepada penyesuaian dan diarahkan kepada jauh dari pengertian.
b. Menimbulkan penyesuaian secara statis kepada lingkungan.
c. Kadang-kadang latihan tyang dilaksanakan secara berulang-ulang merupakan hal yang monoton dan mudah membosankan.
d. Dapat menimbulkan verbalisme.
8.
Metode
perancangan ( projeck method )
yaitu suatu metode mengajar dimana pendidik harus merancang suatu proyek yang akan diteliti sebagai obyek kajian.
Kelebihan metode perancangan sebagai berikut :
a. Dapat merombak pola pikir anak didik dari yang sempit menjadi lebih luas dan menyuluruh dalam memandang dan memecahkan masalah yang dihadapi dalam kehidupan.
b. Melalui metode ini, anak didik dibina dengan membiasakan menerapkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan dengan terpadu, yang diharapkan praktis dan berguna dalam kehidupan sehari-hari.
Kekurangan metode perancangan sebagai berikut :
a. Kurikulum yang berlaku di negara kita saat ini, baik secara vertikal maupun horizontal, belum menunjang pelaksanaan metode ini.
b. Organisasi bahan pelajaran, perencanaan, dan pelaksanaan metode ini sukar dan memerlukan keahlian khusus dari guru, sedangkan para guru belum disiapkan untuk ini.
c. Harus dapat memilih topik unit yang tepat sesuai kebutuhan anak didik, cukup fasilitas, dan memiliki sumber-sumber belajar yang diperlukan.
d. Bahan pelajaran sering menjadi luas sehingga dapat mengaburkan pokok unit yang dibahas.
yaitu suatu metode mengajar dimana pendidik harus merancang suatu proyek yang akan diteliti sebagai obyek kajian.
Kelebihan metode perancangan sebagai berikut :
a. Dapat merombak pola pikir anak didik dari yang sempit menjadi lebih luas dan menyuluruh dalam memandang dan memecahkan masalah yang dihadapi dalam kehidupan.
b. Melalui metode ini, anak didik dibina dengan membiasakan menerapkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan dengan terpadu, yang diharapkan praktis dan berguna dalam kehidupan sehari-hari.
Kekurangan metode perancangan sebagai berikut :
a. Kurikulum yang berlaku di negara kita saat ini, baik secara vertikal maupun horizontal, belum menunjang pelaksanaan metode ini.
b. Organisasi bahan pelajaran, perencanaan, dan pelaksanaan metode ini sukar dan memerlukan keahlian khusus dari guru, sedangkan para guru belum disiapkan untuk ini.
c. Harus dapat memilih topik unit yang tepat sesuai kebutuhan anak didik, cukup fasilitas, dan memiliki sumber-sumber belajar yang diperlukan.
d. Bahan pelajaran sering menjadi luas sehingga dapat mengaburkan pokok unit yang dibahas.
9. Metode Kerja Lapangan
Metode kerja lapangan merupakan
metode mengajar dengan mengajak siswa kedalam suatu tempat diluar sekolah yang
bertujuan tidak hanya sekedar observasi atau peninjauan saja, tetapi langsung
terjun turut aktif ke lapangan kerja agar siswa dapat menghayati sendiri serta
bekerja sendiri didalam pekerjaan yang ada dalam masyarakat.
a).Kelebihan metode kerja lapangan
·
Siswa mendapat kesemmpatan untuk langsung aktif
bekerja dilapangan sehingga memperoleh pengalaman langsung dalam bekerja
·
Siswa menemukan pengertian pemahaman dari pekerjaan
itu mengenai kebaikan maupun kekurangannya
b).Kelemahaan metode kerja lapangan
·
Waktu terbatas tidak memungkinkan memperoleh
pengalaman yang mendalam dan penguasaan pengetahuan yang terbatas
·
Untuk kerja lapangan perlu biaya yang banyak. Tempat
praktek yang jauh dari sekolah shingga guru perlu meninjau dan mepersiapkan
terlebih dahulu
·
Tidak tersedianya trainer guru/pelatih yang ahli
10. Metode Sosiodrama dan Bermain Peran
Metode sosiodrama dan bermain peran
merupakan suatu metode mengajar dimana siswa dapat mendramatisasikan tingkah
laku atau ungkapan gerak gerik wajah seseorang dalam hubungan sosial antar
manusia
a).Kelebihan metode sosiodrama dan bermain peran
·
Siswa lebih tertarik perhatiannya pada pelajaran karena
mereka bermain peran sendiri, maka mudah memahami masalah-masalah sosial
tersebut
·
Bagi siswa dengan bermain peran sebagai orang lain,
maka ia dapat menempatkan diri seperti watak orang lain itu Ia dapat merasakan
perasaan orang lain sehingga menumbuhkan sikap saling perhatian
b).Kelemahan metode sosiodrama dan bermain peran
·
Bila guru tidak menguasai tujuan instrusional
penggunaan teknik ini untuk sesuatu unit pelajaran, maka sosiodrama tidak akan
berhasil
·
Dalam hubungan antar manusia selalu memperhatikan
norma-norma kaidah sosial, adat istiadar, kebiasaan, dan keyakinan seseorang
jangan sampai ditinggalkan sehingga tidak menyinggung perasaan seseorang
·
Bila guru tidak memahami langkah-langkah pelaksanaan
metode ini, maka akan mangacaukan berlangsungnya sosiodrama
11. .Metode Simulasi
Metode simulasi merupakan cara
mengajar dimana menggunakan tingkah laku seseorang untuk berlaku seperti orang
yang dimaksudkan dengan tujuan agar orang dapat menghindari lebih mendalam
tentang bagaimana orang itu merasa dan berbuat sesuatu dengan kata lain siswa
memegang peranaan sebagai orang lain.
a).Kelebihan metode simulasi
·
Dapat menyenangkan siswa
·
Menggalak guru untuk mengembangkan kreatifitas siswa
·
Eksperimen berlangsung tanpa memerlukan lingkungan
yang sebenarnya
·
Mengurangi hal-hal yang verbalistik
·
Menumbuhkan cara berfikir yang kritis
b).Kelemahan metode simulasi
·
Efektifitas dalam memajukan belajar siswa belum dapat
dilaporkan oleh riset
·
Terlalu mahal biayanya
·
Banyak orang meragukan hasilnnya karena sering tidak
diikutsertakan elemen-elemen penting
·
Menghendaki pengelompokan yang fleksibel
·
Menghendaki banyak imajinasi dari guru dan siswa
12. Metode Seminar
Metode seminar adalah suatu kegiatan
ilmiah yang dilakukan oleh beberapa orang dalam suatu sidang yang berusaha
membahas / mengupas masalah-masalah atau hal-hal tertentu dalam rangka mencari
jalan memecahkannya atau mencari pedoman pelaksanaanya.
a).Kelebihan metode seminar
·
Peserta mendapatkan keterangan teoritis yang luas dan
mendalam tentang masalah yang diseminarkan
·
Peserta mendapatkan petunjuk-petunjuk praktis untuk
melaksanakan tugasnya
·
Peserta dibina untuk bersikap dan berfikir secara
ilmiah
·
Terpupuknya kerja sama antar peserta
·
Terhubungnya lembaga pendidikan dan masyarakat
b).Kelemahan Metode Seminar
·
Memerlukan waktu yang lama
·
Peserta menjadi kurang aktif
·
Membutuhkan penataan ruang tersendiri
13. Metode Kerja Kelompok
Metode kerja kelompok adalah suatu
cara menyajikan bahan pelajaran dengan menyuruh pelajar (setelah
dikelompok-kelompokkan) mengerjakan tugas tertentu untuk mencapai tujuan
pengajaran. Merka bekerja sama dalam memecahkan masalah atau melaksanakan
tugas.
a).Kelebihan metode kerja kelompok
·
Para siswa lebih aktif tergabung dalam pelajaran
mereka
·
Memungkinkan guru untuk lebih memperhatikan kemampuan
para siswa
·
Dapat memberikan kesempatan pada para siswa untuk
lebih menggunakan ketrampilan bertanya dalam membahas suatu masalah
·
Mengembangkan bakat kepemimpinan para siswa serta
mengerjakan ketrampilan berdiskusi
b).Kelemahan metode kerja kelompok
·
Kerja kelompok terkadang hanya melibatkan para siswa
yang mampu sebab mereka cakap memimpin dan mengarahkan mereka yang kurang
·
Keberhasilan strategi ini tergantung kemampuan siswa
memimpin kelompok atau untuk bekerja sendiri-sendiri
·
Kadang-kadang menuntut pengaturan tempat duduk yang
berbeda-beda dan daya guna mengajar yang berbeda pula
14. Metode Sumbang Saran
Sumbang saran merupakan suatu cara
mengajar dengan mengutarakan suatu masalah ke kelas oleh guru kemudian siswa
memjawab mengemukakan pendapat /jawaban dan komentar seshingga masalah tersebut
berkembang menjadi masalah baru.
a).Kelebihan metode sumbang saran
·
Susana disiplin dan demokratis dapat tumbuh
·
Anak-anak aktif untuk menyatakan pendapatnya
·
Melatih siswa untuk berfikir dengan cepat dan tersusun
logis
·
Merangsang siswa untuk selalu berpendapat yang
berhubungan dengan masalah uang diberikan oleh guru
·
Terjadi persaingan yang sehat
·
Meningkatkan partisipasi siwa dalam menerima pelajaran
·
Siswa yang kurang aktif menapat bantuan dari temannya
yang pandai atau dari guru
b).Kelemahan metode sumbang saran
·
Guru kurang memberi waktu kepada siswa untuk berfikir
yang baik
·
Anak yang kurang selalu ketinggalan
·
Kadang-kadang pembicaraan hanya dimonopoli oleh anak
yang pandai
·
Guru hanya menampang pendapat-pendapat tidak pernah
merumuskan kesimpulan
15. Metode Unit Teaching
Metode unit teaching merupakan
metode mengajar yang memberikan kesempatan pada siswa secara aktif dan guru
dapat mengenal dan menguasai belajar secara unit.
a).Kelebihan metode unit teaching
·
Siswa dapat menggunakan sumber-sumber materi pelajaran
secara luas
·
Siswa dapat belajar keseluruhan sesuai bakat
·
Suasana kelas lebih demokratis
b).Kelemahan metode unit teaching
·
Dalam melaksanakan unit perlu keahlian dan ketekunan
·
Perhatian guru harus lebih banyak dicurahkan pada
bimbingan kerja siswa
·
Perencanaan unit yang tidak mudah
·
Memerlukan ahli yang betul-betul menguasai masalah
karena semua masalah yang belum tentu dapat dijadikan unit
16. Metode Penemuan (Discovery)
Metode penemuan merukan proses
mental dimana siswa mampu mengasimilasikan suatu proses atau prinsip-prinsip.(Sund)
a).Kelebihan metode penemuan
·
Dapat membangkitkan kegairahan belajar pada diri siswa
·
Teknik ini mampu memberikan kesempatan kepada siswa
untuk berkembang dan maju sesuai dengan kampuan masing-masing
·
Teknik ini mampu membantu siswa mengembangkan,
memperbanyak kesiapan serta penguasaan ketrampilan dalam proses kognitif atau
pengarahan siswa
·
Siswa memperoleh pengetahuan yang bersifat sebagai
sangat pribadi atau individual sehingga dapat kokoh/mendalam tertinggal dalam
jiwa siswa tersebut
b).Kelemahan metode penemuan
·
Ada yang berpendapat bahwa proses mental ini terlalu
meningkatkan proses pengertian saja
·
Teknik ini tidak memberikan kesempatan berfikir secara
kreatif
·
Para siswa harus ada kesiapan dan kematangan mental
·
Bila kelas terlalu besar penggunaan teknik ini kurang
berhasil
·
Bagi guru dan siswa yang sudah biasa dengan
perencanaan dan pengajaran tradisional akan kecewa bila diganti dengan teknik
penemuan
C. Pendekatan Pembelajaran
1. Pendekatan Konstruktivisme
Pendekatan konstruktivisme
merupakan pendekatan dalam pembelajaran yang lebih menekankan pada tingkat
kreatifitas siswa dalam menyalurkan ide-ide baru yang dapat diperlukan bagi
pengembangan diri siswa yang didasarkan pada pengetahuan.
Pada dasarnya
pendekatan konstruktivisme sangat penting dalam peningkatan dan pengembangan
pengetahuan yang dimiliki oleh siswa berupa keterampilan dasar yang dapat
diperlukan dalam pengembangan diri siswa baik dalam lingkungan sekolah maupun
dalam lingkungan masyarakat.
Dalam pendekatan
konstruktivisme ini peran guru hanya sebagai pembibimbing dan pengajar dalam
kegiatan pembelajaran. Olek karena itu , guru lebih mengutamakan keaktifan
siswa dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyalurkan ide-ide baru
yang sesuai dengan materi yang disajikan unutk
meningkatkankemampuansiswasecarapribadi.
Jadi pendekatan konstruktivisme merupakan pembelajaran yang lebih mengutamakan pengalaman langsung dan keterlibatan siswa dalam kegiatan pembelajaran.
Jadi pendekatan konstruktivisme merupakan pembelajaran yang lebih mengutamakan pengalaman langsung dan keterlibatan siswa dalam kegiatan pembelajaran.
Pada
dasarnya tidak terdapat pendekatan, strategi, metode, gaya atau pola mengajar
yang paling baik untuk semua materi pelajaran, yang ada adalah sesuai atau
tidak dengan materi pelajaran pada waktu dan kondisi pelaksanaannya. Oleh
karena itu guru diharapkan menguasai berbagai macam pendekatan, strategi,
metode, gaya atau pola mengajar sebab setiap pendekatan, strategi, metode, gaya
atau pola mengajar memiliki kelebihan dan kekurangan.
Kelebihan
dan Kekurangan dalam menggunakan pendekatan konstruktivisme menurut Sidik
(2008) adalah :
a. Kelebihan
1.
Pembelajaran berdasarkan konstruktivisme memberikan kesempatan kepada siswa
untuk mengungkapkan gagasan secara eksplisit dengan menggunakan bahasa siswa
sendiri, berbagi gagasan dengan temannya, dan mendorong siswa memberikan
penjelasan tentang gagasannya.
2.
Pembelajaran berdasarkan konstruktivisme memberi pengalaman yang berhubungan
dengan gagasan yang telah dimiliki siswa atau rancangan kegiatan disesuaikan
dengan gagasan awal siswa agar siswa memperluas pengetahuan mereka tentang
fenomena dan memiliki kesempatan untuk merangkai fenomena, sehingga siswa
terdorong untuk membedakan dan memadukan gagasan tentang fenomena yang
menantang siswa.
3.
Pembelajaran konstruktivisme memberi siswa kesempatan untuk berpikir tentang
pengalamannya. Ini dapat mendorong siswa berpikir kreatif, imajinatif,
mendorong refleksi tentang model dan teori, mengenalkan gagasan-gagasan pada
saat yang tepat.
4.
Pembelajaran berdasarkan konstruktivisme memberi kesempatan kepada siswa untuk
mencoba gagasan baru agar siswa terdorong untuk memperoleh kepercayaan diri
dengan menggunakan berbagai konteks, baik yang telah dikenal maupun yang baru
dan akhirnya memotivasi siswa untuk menggunakan berbagai strategi belajar.
5.
Pembelajaran konstruktivisme mendorong siswa untuk memikirkan perubahan gagasan
mereka setelah menyadari kemajuan mereka serta memberi kesempatan siswa untuk
mengidentifikasi perubahan gagasan mereka.
6.
Pembelajaran konstruktivisme memberikan lingkungan belajar yang kondusif yang
mendukung siswa mengungkapkan gagasan, saling menyimak, dan menghindari kesan
selalu ada satu jawaban yang benar.
b. Kekurangan
1. Siswa
mengkonstruksi pengetahuannya sendiri, tidak jarang bahwa hasil konstruksi
siswa tidak cocok dengan hasil konstruksi para ilmuan sehingga menyebabkan miskonsepsi.
2.
Konstruktivisme menanamkan agar siswa membangun pengetahuannya sendiri, hal ini
pasti membutuhkan waktu yang lama dan setiap siswa memerlukan penanganan yang
berbeda-beda.
3. Situasi
dan kondisi tiap sekolah tidak sama, karena tidak semua sekolah memiliki sarana
prasarana yang dapat membantu keaktifan dan kreatifitas siswa.
2. Pendekatan Konsep
Pendekatan
konsep adalah pendekatan pembelajaran yang secara langsung menyajikan konsep
tanpa memberikan kesempatan kepada siswa untuk menghayati bagaimana konsep itu
diperoleh. (Syaipul sagala, 2007). Konsep diperoleh dari fakta, peristiwa,
pengalaman, melalui generalisasi dan berfikir abstrak.
Langkah-langkah dalam menggunakan pendekatan konsep
1. Siswa dibimbing memahami suatu
bahasan dengan memahami konsep-konsep yang terkandung didalamnya.
2. Dalam proses pembelajaran
tersebut penguasaan konsep dan subkonsep yang menjadi sasaran utama
pembelajaran.
Kelebihan:
1. Fokus pada penguasaan konsep dan subkonsep
2. Siswa dibimbing untuk memahami konsep dengan
beberapa metode
Kelemahan
Kelemahan
1. Pendekatan ini kurang memperhatikan
aspek student centre.
2. Guru terlalu dominan dan siswa tidak
dibimbing untuk memahami konsep.
3.
Pendekatan
Inkuiri
Melakukan
pembelajaran dengan menggunakan pendekatan inkuiri berarti membelajarkan siswa
untuk mengendalikan situasi yang dihadapi ketika berhubungan dengan dunia
fisik, yaitu dengan menggunakan teknik yang digunakan oleh para ahli penelitian
(Dettrick, G.W. 2001).
Langkah-langkah
dalam menggunakan pendekatan Inkuiri:
Guru
merencanakan situasi sedemikian rupa sehingga siswa didorong untuk menggunakan
prosedur yang digunakan para ahli penelitian untuk mengenal masalah, mengajukan
pertanyaan, mengemukakan langkah-langkah penelitian, memberikan pemaparan yang
ajeg, membuat ramalan, dan penjelasan yang menunjang pengalaman.
Kelebihan: Membelajarkan siswa untuk
mengendalikan situasi yang dihadapi ketika berhubungan dengan dunia fisik yaitu
dengan menggunakan teknik yang digunakan oleh para tim ahli.
Kelemahan: Kurang menguasai teknik yang
digunakan oleh para ahli peneliti.
Pendekatan
Inkuiri dibedakan menjadi inkuiri terpimpin dan inkuiri bebas atau terbuka.
Perbedaan keduanya terletak pada siapa yang mengjukan pertanyaan dan apa tujuan
dari kegiatannya.
4.
Pendekatan Proses
Pendekatan
proses adalah suatu pendekatan pengajaran memberikan kesempatan kepada siswa
untuk ikut menghayati proses penemuan atau penyusunan suatu konsep sebagai
suatu keterampilan proses.
Langkah-langkah
dalam menggunakan Pendekatan Proses:
1. Penalaran yang bermula dari umum kekeadaan khusus sebagai pendekatan
pengajaran yang bermula dengan menyajukan aturan prinsip umum diikuti dengan
contoh-contoh atau penerapan penerapan aturan prinsip umum ke dalam keadaan
khusus.
2. Mengembangkan kemampuan siswa dalam keterampilan proses atau
langkah-langkah ilmiah seperti melakukan pengamatan, menafsirkan data, dan
mengkomunikasikan hasil pengamatan.
Kelebihan:
1. Siswa lebih memahami materi yang
telah disampaikan oleh guru.
2. Siswa memiliki keterampilan dalam
melakukan pengamatan, penafsiran data, dan mengkomunikasikan hasil pengamatan.
Kelemahan: Bagi siswa
yang pasif, pendekatan ini kurang efektif sebab menuntut keterlibatanlangsung
siswa dalam kegiatan belajar.
5. Pendekatan
Heuristik
Kata heuristik berasal dari bahasa
yunani yaitu “heuristik”yang berarti saya menemukan. Menurut Rusyan (1993-114).
Heuristik semacam fakta psikologis yang muncul sebagai kodrat manusia yang
memiliki nafsu untuk menyelidiki sejak bayi. Metode Heuristik ini dipopulerkan
oleh profesor Amstrong pada abad ke 19 . menurut metode ini peserta didik
sendiri yang harus menemukan fakta ilmu pengetahuan.
Langkah-langkah
dalam menggunakan Pendekatan Heuristik:
1. Siswa diberi kesempatan untuk
menemukan sendiri fakta dan konsep tentang fenomena ilmiah
2. Siswa akan melakukan kegiatan yang
secara langsung berhubungan dengan hal yang ditemukan.
Kelebihan:
1. Siswa merasakan pembelajaran itu
bermakna.
2. Siswa merespon hal-hal baru
3. Siswa bersemangat untuk melakukan
eksperimen dn berbagai penelitian.
Kelemahan:
1. Siswa yang kurang aktif akan sulit
untuk mengikuti pembelajaran
2. Siswa akan merasa kebenaran tentang
sesuatu yang baru ditemukannya belum pasti.
3. Siswa bersifat individual, karena
siswa cenderung melakukan segala sesuatunya sendiri.
6. Pendekatan
Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning)
Pembelajaran kooperatif, merupakan
suatu pendekatan pembelajaran dimana siswa belajar dan bekerja dalam
kelompok-kelompok secara kolaboratif yang anggota terdiri dari 4-6 orang dengan
struktur kelompok heterogen (Slavin: 1995).
Langkah-langkah
dalam menggunakan Pendekatan Kooperatif:
1. Siswa dibagi dalam beberapa
kelompok, dimana satu kelompok terdiri dari 4-6 orang dengan struktur kelompok
heterogen.
2. Guru hanya memberikan materi kepada
siswa, sehingga siswa dapat mendiskusikan materi tersebut bersama kelompoknya.
Kelebihan:
1. Belajar kooperatif menekankan pada
kerja kelompok (siswa belajar bersama, saling membantu).
2. Kerja kelompok membuat siswa
semangat untuk belajar aktif untuk saling menampilkan diri atau berperan di
antara teman-teman sebaya.
3. Siswa lebih cepat memahami materi,
karena siswa terlibat langsung dalam materi.
Kelemahan : Siswa yang tidak aktif merasa
terkucilkan saat belajar bersama kelompok.
7.
Pendekatan Interaktif
Dikenal juga sebagai pendekatan
pertanyaan anak, memberi kesempatan pada siswa untuk mengajukan pertanyaan
untuk kemudian melakukan penyelidikan yang berkaitan dengan pertanyaan yang
mereka ajukan.
Langkah-langkah
dalam menggunakan pendekatan interaktif:
1. Memberikan kesempatan pada siswa
untuk mengajukan pertanyaan
2. Guru perlu mengumpulkan, memilih,
dan mengubah pertanyaan tersebut menjadi suatu kegiatan yang spesifik.
3. Melakukan penyelidikan yang
berkaitan dengan pertanyaan yang mereka ajukan.
Kelebihan:
1. Siswa ikut berpatisipasi aktif dalam
kegiatan pembelajaran
2. Menumbuhkan kepercayaan diri siswa
untuk mengajukan pertanyaan.
Kelemahan:
Tidak semua pertanyaan siswa yang
digunakan untuk penyelidikan.
8.
Pendekatan Pemecahan Masalah
Pendekatan pemecahan masalah
berangkat dari masalah yang harus dipecahkan melalui praktikum atau pengamatan.
Dalam pendekatan pemecahan masalah ini ada dua versi. Versi yang pertama siswa
dapat saja menerima saran tentang prosedur yang digunakan, cara mengumpulkan
data, menyusun data, dan menyusun serangkaian pertanyaan yang mengarah ke
pemecahan masalah. Dalam versi kedua, hanya masalah yang dimunculkan, siswa
yang merancang pemecahannya sendiri. Guru berperan hanya dalam menyediakan
bahan dan membantu memberi pentunjuk.
Langkah-langkah
dalam menggunakan pendekatan pemecahan masalah:
1. Guru memberikan kesempatan pada
siswa untuk dapat memecahkan permasalahanmelalui praktikum atau pengamatan.
Kelebihan:
Siswa dituntut untuk dapat merancang
pemecahan masalah sendiri
Kelemahan:
Guru berperan hanya dalam
menyediakan bahan dan membantu memberi petunjuk.
9.
Pendekatan Sains Teknologi dan Masyarakat (STM)
Dalam rangka mewujudkan sekolah
sebagai bagian dari masyarakat telah dikembangkan bahan kajian pengajaran sains
dalam bentuk Sains, Teknologi, dan Masyarakat (S-T-M) (Depdikbud, 1992). STM
ini merupakan peng-Indonesiaan dari Science, Technlogy and Society.
Dalam pengajaran sains siswa tidak hanya mempelajari konsep-konsep sains,
tetapi juga diperkenalkan pada aspek teknologi, dan bagaimana teknologi itu
berperan di masyarakat (Depdikbud, 1992).
Langkah-langkah
menggunakan Pendekatan Sains Teknologi dan Masyarakat:
Guru mengembangkan bahan kajian pengajaran sains dalam
bentuk Sains, Teknologi, dan Masyarakat
Kelebihan:
1. siswa tidak hanya mempelajari
konsep-konsep sains, tetapi juga diperkenalkan pada aspek teknologi, dan
bagaimana teknologi itu berperan di masyarakat
2. Siswa akan lebih lama mengingat
informasi yang diterima.
Kelemahan:
1. Pemecahan masalah dalam pendekatan
STM ini lebih ditekankan pada masalah yang ditemukan sehari – hari, yang dalam
pemecahannya menggunakan langkah – langkah ilmiah
2. Guru dianggap sebagai fasilitator
10.
Pendekatan Terpadu (Integrated Approach)
Pendekatan ini merupakan pendekatan
yang intinya memadukan dua unsur atau lebih dalam suatu kegiatan pembelajaran.
Unsur pembelajaran yang dipadukan dapat berupa konsep dengan proses, konsep
dari satu mata pelajaran dengan konsep mata pelajaran lain, atau dapat juga
berupa penggabungan suatu metode dengan metode lain.
Langkah-langkah
menggunakan pendekatan terpadu:
1. Guru memadukan dua unsur atau lebih
dalam suatu kegiatan pembelajaran.
2. Pemaduan dilakukan dengan menekankan pada prinsip
keterkaitan antar satu unsur dengan unsur lain.
Kelebihan:
1. Meningkatan wawasan karena satu
pembelajaran melibatkan lebih dari satu cara pandang.
2. Pendekatan terpadu dapat
diimplementasikan dalam berbagai model pembelajaran.
Kelemahan: Siswa yang pasif akan sulit memahami
pembelajaran.
11. Pendekatan
Induktif
Pendekatan ini pertama dikemukakan
oleh filosof Inggris Prancis Bacon (1561) yang menghendaki agar penarikan
kesimpulan di dasarkan dari fakta yang konkrit sebanyak mungkin.
Menurut purwanto dalam Segala (2006:77) tepat atau tidaknya kesimpulan atau cara berpikir yang diambil secara induktif bergantung pada representatif atau sampel yang diambil mewakili fenomena keseluruhan.
Menurut purwanto dalam Segala (2006:77) tepat atau tidaknya kesimpulan atau cara berpikir yang diambil secara induktif bergantung pada representatif atau sampel yang diambil mewakili fenomena keseluruhan.
Langkah-langkah
menggunakan Pendekatan Induktif:
1. Guru mengajak siswa agar dapat menarik kesimpulan
bedasarkan fakta konkrit yang berkaitan dengan materi yang telah diajarkan.
Kelebihan:
Siswa dapat menarik kesimpulan
bedasarkan fakta konkrit sebanyak mungkin.
Kelemahan:
Tepat atau
tidaknya kesimpulan atau cara berpikir yang diambil secara induktif bergantung
pada representatif atau sampel yang diambil mewakili fenomena keseluruhan.
12.
Pendekatan Pembelajaran Berbasis Kompetensi
Fokus pelaksanaan pembelajaran ini
antara lain: (1). Kegiatan pembelajaran adalah penguasaan kompetensi oleh
peserta; (2). Proses pembelajaran harus memiliki kesepadanan dengan kondisi
dimana kompetensi tersebut akan digunakan; (3) Aktivitas pembelajaran bersifat
perseorangan, antara satu peserta dengan peserta lain tidak ada ketergantungan;
(4). Harus tersedia program pengayaan (enrichment) bagi peserta yang lebih
cepat dan program perbaikan (remedial) bagi peserta yang lebih lamban.
Langkah-langkah
menggunakan Pendekatan Pembelajaran Berbasis Kompetensi:
1. Dalam kegiatan pembelajaran, guru
harus memperhatikan penguasaan kompetensi oleh siwa.
2. Guru harus menyesuaikan proses
pembelajaran dengan kondisi dimana kompetensi tersebut akan digunakan
3. Guru menyedikan program pengayaan
(enrichment) bagi peserta yang lebih cepat dan program perbaikan (remedial)
bagi peserta yang lebih lamban.
Kelebihan:
1. Kegiatan pembelajaran lebih
difokuskan pada penguasaan kompetensi oleh peserta.
2. Tersedia program pengayaan dan
perbaikan.
Kelemahan: Aktivitas pembelajaran bersifat
perseorangan, antara satu siswa dengan siswa lain tidak ada ketergantungan.
13.
Pendekatan Pembelajaran Manajemen Kelas
Menurut Parkay dalam Oemar Hamalik
(2006) pendekatan manajemen kelas dapat diartikan sebagai upaya untuk mengatur
situasi kelas untuk menjamin terciptanya iklim yang dapat mendukung aktivitas
pembelajaran bagi seluruh siswa.
Langkah-langkah
menggunakan pendekatan manajemen kelas:
1. Guru mengontrol situasi belajar
siswa
2. Mengarahkan kegiatan belajar bagi
siswa
3. Menjembatani perbedaan perbedaan
belajar siswa.
Kelebihan: Terciptanya iklim yang dapat
mendukung aktivitas pembelajaran bagi seluruh siswa.
Kelemahan: Siswa tidak bisa belajar mandiri
sebab telah terbiasa dikontrol dan diarahkan oleh guru dalam kegiatan
pembelajaran.
14.
Pendekatan Pembelajaran Berdasarkan Perbedaan
Individual
Pembelajaran
di mana komponen-komponen dalam sistem pembelajaran disesuaikan dengan
perbedaan individual, baik perbedaan individual secara vertikal maupun
perbedaan individual secara horisontal, siswa bebas belajar sesuai dengan
karakteristiknya, bakat, dan minat nya.
Langkah-langkah
menggunakan Pendekatan Pembelajaran Berdasarkan Perbedaan Individual:
1. Menyesuaikan sistem pembelajaran
dengan perbedaan individual siswa.
Kelebihan:
Siswa bebas belajar sesuai
dengan karakteristik, bakat, dan minatnya.
Kelemahan:
Guru
kesulitan dalam menyesuaikan sistem pembelajaran dengan perbedaan individual
sebab siswa memiliki karakter yang bervariasi.
15.
Pendekatan konstruktivis
Teori
belajar konstruktivis beranjak dari psikologi perkembangan intelektual Piaget
yang memandang belajar sebagai proses pengaturan sendiri (self regulation)yang
dilakukan seseorang dalam mengatasi konflik kognitif. Konflik kognitif timbul
pada saat terjadi ketidak selarasan (disequilibrasi) antara informasi yang di
terima siswa karena struktur kognitif yang telah dimilikinya. Adapun pengaturan
sendiri adalah proses internal unuk mencapai ekquilibrasi atau keselarasan yang
dilakukan melaui dwi fungsi yaitu organisasi dan adaptasi.
Langkah-langkah
menggunakan Pendekatan konstruktivis:
1. Guru
mengajak siswa agar dapat membina konsep sendiri atas materi yang telah
diajarkan.
2. Menghubung
kaitkan perkara yang dipelajari dengan pengetahuan yang ada pada siswa.
Kelebihan:
Pembelajaran menjadi bermakna sebab siswa dapat membina konsep sendiri atas
materi yang telah diajarkan.
Kelemahan: kesulitan
dalam membina konsep sendiri, jika siswa kurang paham terhadap materi yang
telah diajarkan.
16. Pendekatan
Pembelajaran Jarak Jauh
Menurut Jollife et. al.(2001: 32),
secara tradisional pembelajaran jarak jauh adalah merupakan pembelajaran di
mana secara geografis siswa (pembelajar) berada jauh dari fasilitator (guru)
dan bekerja atau belajar secara mandiri melalui serangkaian bahan-bahan
pembelajaran.Dukungan yang diberikan kepada siswa adalah dalam bentuk bantuan
atau tutorial ketika mereka menemukan kesulitan dalam pembelajaran. Namun
dewasa ini, konsep pembelajaran jarak jauh telah berkembang luas.
Langkah-langkah
menggunakan Pendekatan Pembelajaran Jarak Jauh:
1. Guru memberikan bahan-bahan
pembelajaran pada siswa secara tidak langsung, misalnya melalui email.
2. Dukungan yang diberikan kepada siswa
adalah dalam bentuk bantuan atau tutorial ketika mereka menemukan kesulitan
dalam pembelajaran.
Kelebihan: Pemakaian waktu lebih efisien,
karena siswa dapat mengerjakan tugas dimanapun ia berada.
Kelemahan: Siswa mengalami
kesulitan dalam memahami materi pembelajaran.